Belajar Senang dan Senang Belajar dengan E-Learning

Poster Lomba BLOG yang diadain Kartu Perdana Kesayangan ane, XL


Jogja yang akhir-akhir ini diguyur hujan sepanjang hari, membuat saya kerjaannya cuman browsing-browsing gak jelas di internet. Iya, ini libur minggu tenang mau perang UAS. Dan niatnya sambil browsing juga belajar. Kalo gak belajar mata pelajaran yang saat ini saya kerjakan, ya paling nggak belajar tentang kehidupan. Untung koneksi internet XL ane di rumah lancar jaya. Sehingga, meski mager di rumah karena hujan, tetep bisa senang dan gembira. Plus gak sengaja nemuin, ini nih lomba blog yang diadain sama XL. Temanya tentang "E-learning untuk Guru dan Siswa". Tapi sebenarnya gak cuman buat guru dan siswa sih.

Bagaimana sih Pendidikan di Indonesia ? 



Sebagai orang yang pernah mengenyam bangku pendidikan dasar, yaitu SD, SMP, dan SMA. Ane tahu banget pahit getirnya jadi siswa. Tiap hari sekolah dari pagi sampe sore, dijejali dengan berbagai materi. Semuanya dipelajari dan itu udah keharusan banget. Kalo inget-inget lagi pas zaman-zaman sekolah dasar itu emang jahiliyah banget. Kalo di kelas itu nggak merhatiin soalnya ngebosenin. Terus entar kalo udah mau ujian baru kelabakan. Belajar sana-sini, ikut bimbel kesana-kemari. Ya, sebagian sukses, tapi banyak juga yang nggak sukses. Terus kalo udah habis tes terus lupa semuanya. 
Kalo bagi ane sendiri terus sekarang baru sadar (red:sekarang udah mahasiswa), betapa pentingnya belajar yang bener-bener dari hati. Soalnya, rugi banget waktu kita kalo belajar cuman ngejar nilai terus kemudian terlupakan semuanya. Dan ini menurut ane mengapa kualitas SDM di Indonesia gak pernah bisa bersaing baik dengan negara lain. Ada sih satu-dua yang kuat dengan sistem pendidikan kita yang (sebenarnya) bagus banget dan sukses moncer sampe ke luar negeri. Kayak Pak Chairul Anwar yang nemuin 4G ini. Dan masih banyak Pak Chairul Anwar lainnya. Tapi, yang lembek dan gak kuat lebih banyak. Walhasil entar kalo udah sekolahnya dijabanin semua akhirnya jadi pengangguran. Wong-ya pas sekolah nilainya cuman hasil contekan, paper copy-paste, dan proses belajarnya gak dihayatin. 
Nih bisa kita lihat betapa memprihatinkannya kita. Berdasarkan data UNDP,  IPM Indonesia mengalami kemajuan dalam 40 tahun terakhir. Antara tahun 1980 hingga 2012, nilai IPM Indonesia meningkat sebesar 49 persen atau peningkatan rata-rata 1,3 persen per tahun dari 0,422 menjadi 0,629. Pada periode yang sama, harapan hidup orang Indonesia naik 12,2 tahun dari 57,6 persen menjadi 69,8 persen untuk saat ini. Peningkatan juga terjadi pada harapan lama sekolah sebesar 4,6 tahun dari 8,3 tahun pada 1980 menjadi 12,9 tahun pada tahun 2012. Sedangkan PDB per kapita tahun 2012 sebesar 4,154 atau naik sebesar 225 persen. Eitss tapi jangan bangga dulu, Pak !

Peringkat Indonesia masih jauh di bawah beberapa negara anggota ASEAN, termasuk Singapura, Brunei Darussalam, Malaysia, Thailand dan Filipina. Singapura memiliki IPM tertinggi di antara negara-negara ASEAN dengan 0,895 dan peringkat 18 di seluruh dunia. Brunei memiliki IPM 0,855 dan berada di peringkat 30, sementara Malaysia memiliki IPM 0,769 dengan peringkat 64. Thailand dan Filipina masing-masing ada di peringkat 103 dan 114, dengan IPM 0,690 dan 0,654.

Gimana nih perasaan kita kalo udah kayak gini. Bener aja makanya Indonesia meskipun dengan seabrek potensi gak bisa nyaingin negara-negara kecil tetangga kita. Kalo IPM-nya rendah otomatis kita gampang dikibulin. Kalo gampang dikibulin, kita banyak rugi. Eh, ada yang pinter mencuat satu dua aja terus kena kasus korupsi. Nah, Indonesia itu ibarat peribahasa udah jatuh tertimpa tangga, ketiban loteng.
Apakah e-learning bisa jadi solusi meningkatkan kualitas pendidikan ?
Sumber : http://ct.fra.bz/ol/fz/sw/i58/2/8/26/frabz-BISA-JADI--BISA-JADI-adeff4.jpg
 Siapa sih orang yang paling disenengin sama Tuhan ? Jawabannya adalah orang yang suka membagikan ilmunya. Orang kaya yang sebenarnya itu ya orang yang berilmu dan suka membagikan ilmunya itu. Bukan dilihat dari segi hartanya. Entar jadinya cuman orang kaya tapi cuman hasil korupsi. Kan sama aja tuh. Dan guru adalah orang yang masuk kategori tersebut. Coba agan dengerin lagu yang mak nyes banget di hati berikut ini. 



Bayangin aja nih, agan sekalian kalo gak diajarin Pak Guru dan Bu Guru buat nulis dan membaca, apa sekarang agan sekalian bisa baca tulisan ane ini ? Terus hitung-hitungan juga dan segala tentang kehidupan ini. Makanya ane sendiri sedih banget kalo ada anak kecil yang gak bisa sekolah, pasti masa depannya akan suram. Jangankan memperoleh pekerjaan, baca tulis aja enggak bisa. Sedih kan ?

Tapi semakin ke sini, semakin pendidikannya tinggi beban guru semakin berat. Di tengah perkembangan siswanya yang semakin majemuk dalam mencari jati diri. Guru seringkali dijadikan pihak yang dipersalahkan jika siswanya adanya yang menyimpang dari tujuan yang diharapkan. Gampangannya nih, kalo diberita tingkan ketidak lulusan tinggi yang disalahkan guru. Terus kalo ada siswanya yang nilainya jelek yang disalahkan juga guru. Ada kasus asusila yang dilakuin sama siswanya, juga guru yang dipermasalahkan. Sungguh, semua-semuanya yang disalahkan itu guru. Padahal itu semua kan tergantung siswanya. 
Namun demikian, emang guru itu harus bisa jadi pelita dalam kegelapan. Sekali guru itu mampu menarik hati  dan membuat senang siswanya, maka siswa itu menemukan dunianya. Tapi kalo guru itu udah ngebosenin ngejelasin pelajarannya, terus nggak bisa ngasih sesuatu yang menarik. Ya, siswa itu akan kabur ke jalur yang lain dan mungkin itu hal yang menjerumuskan.
Nah, sampai ke titik fokus yang akan dijelasin di blog ini. Guru butuh solusi gimana caranya agar materi yang diajarkan menarik. Mungkin kalo SD masih bisa dibujuk rayu dengan sedikit gertakan akan nurut. Tapi kalo SMP dan SMA ini harus ada cara yang spesial. Terus juga siswa kan butuh win-win solution biar belajarnya tetep santai, tapi juga ngena di otak. Sehingga, pendidikan yang dijalankan bener-bener berkualitas. Dan E-learning adalah solusinya.

Menurut Jaya Kumar C. Koran (2002) e-learning atau electronic learning didefinisikan sebagai sembarang pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN, atau internet) untuk menyampaikan isi pembelajaran, interaksi, atau bimbingan. Sederhana kan ?

Semuanya udah ngrasain kan betapa kencengnya perkembangan teknologi saat ini. Ane rasa udah gak ada lagi orang yang gak punya hp. Internet sekarang juga udah bisa didapetin di mana-mana. Guru pun harus bisa mengikuti perkembangan zaman.

Harian tempo (4/12/2012) melansir berita bahwa jumlah pengguna internet di Indonesia bertambah sebanyak 58 persen menjadi 55 juta orang dibandingkan dengan tahun lalu. Ini membuat Indonesia bertengger di peringkat ketiga dalam daftar pertambahan pengguna internet tertinggi dunia. Kementerian Komunikasi dan Informasi juga merilis jumlah pengguna "gadget" di Indonesia sebanyak 280 juta,  63 persennya menggunakan telepon pintar (smart phone). Huh ! Tapi emang kemajuan itu belum dimanfaatin secara baik. Buktinya, Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informatika baru saja mengungkapkan sekitar 63 juta masyarakat Indonesia menggunakan internet, sebanyak 95 persen penggunaannya untuk sosial media (sosmeda) yakni facebook dan twitter

Dengan berbagai kemudahan komunikasi, seharusnya belajar jadinya tidak harus terpaku sama buku paket. Sumber utama belajar juga enggak cuman dari Guru. Banyak hal yang menarik di dunia maya yang bisa dijelajahi dengan gadget-gadget yang semakin mewabah terutama di kalangan siswa. Sekarang pun gadget seperti smartphone atau iPad sudah menjadi barang yang tidak dipisahkan sama siswa. Kalo Guru bisa mengemas kemudahan itu dengan ciamik, tentu siswanya akan senang belajar. Intinya teknologi itu harus bener-bener dimanfaatin buat menunjang kualitas hidup manusia. Jangan sampai hp-nya udah smartphone, tapi yang punya enggak smart. Hehehe. E-learning adalah cara yang tepat buat bikin manusianya smart juga.

Siapa sih target e-learning itu dan fungsinya apa ?

Keberhasilan e-learning itu juga ditunjang sama siswanya yang sesuai target dari penggunaan e-learning. Siswanya harus punya motivasi belajar mandiri dan komitmen buat belajar. Terus siswanya juga senang dan mau belajar dan membaca untuk sadar pentingnya pengembangan dirinya secara bebas dan demokratis. Mungkin, siswanya juga keteteran mengikuti pelajaran dengan metode konvensional dan membutuhkan informasi lebih. Nah, itulah target sasaran dari e-learning.

Kemudian, secara khusus fungsi dari e-learning menurut Siahaan (2004) adalah Suplemen, komplemen, dan substitusi. Nah, gampangannya gini nih. E-learning itu berfungsi sebagai suplemen atau tambahan yang memberika kebebasan pada siswa untuk memilih dan menentukan tujuannya. Terus, komplemen berarti e-learning dapat menjadi pelengkap dari pembelajaran konvensional. Yang terakhir adalah substitusi artinya bisa menggantikan metode belajar yang konvensional dilakukan harus tatap muka secara fisik.

Apa yang menjadi komponen penunjang e-learning ? 

Nah kalo ini dijelaskan oleh Sembel (2004) hal-hal yang perlu ada untuk menghidupkan e-learning, yaitu :
  • Subject Matter Expert (SME), merupakan nara sumber dari pembelajaran yang disampaikan.
  • Instructional Designer (ID), bertugas untuk secara sistematis mendesain materi dari SME menjadi  materi e-learning dengan memasukkan metode pengajaran agar materi menjadi lebih interaktif, lebih mudah, dan lebih menarik untuk dipelajari.
  • Graphic Designer (GD), bertugas untuk mengubah materi teks menjadi bentuk grafis dengan gambar, warna, dan layout yang enak dipandang, efektif, dan menarik untuk dipelajari.
  • Learning Management System (LMS), bertugas mengelola sistem di website yang mengatur lalu lintas interaksi antara instruktur dengan siswa, antarsiswa dengan siswa lainnya, serta hal lain yang berhubungan dengan pembelajaran, seperti tugas, nilai, dan peringkat ketercapaian belajar siswa.
Apasajakah Keunggulan, Kendala, dan Kekurangan e-learning ?


Keunggulan e-learning
  • Efisiensi biaya dan efektivitas. Berdasarkan studi J.D Fletcher ditunjukkan bahwa tingkat retensi dan aplikasi dari pelajaran melalui metode e-learning meningkat sebanyak 25 % dibandingkan pelatihan yang menggunakan cara tradisional
  • Fleksibel bisa digunakan dimanapun dan kapanpun
  • Dapat memenuhi kebutuhan kemampuan siswa
  • Lebih terstandarisasi. Dengan e-learning mengeliminasi adanya perbedaan yang berasal dari guru, seperti : cara mengajarnya, materi dan penguasaan materi yang berbeda, sehingga memberikan standar kualitas yang lebih konsisten.
  • Cepat. Kecepatan distribusi materi pelajaran akan meningkat, karena pelajaran tersebut dapat dengan cepat disampaikan melalui internet dan melalui gadget-gadget trendy.
Kendala-kendala e-learning
  • Investasi tinggi pada teknologi dan infrastruktur. Walaupun e-learning pada akhirnya dapat menghemat biaya pendidikan, akan tetapi memerlukan investasi yang sangat besar untuk infrastrukturnya
  • Pembudayaan. Pemanfaatan e-learning membutuhkan budaya belajar mandiri dan kebiasaan untuk belajar atau mengikuti pembelajaran melalui komputer
  • Desain materi. Penyampaian materi melalui e-learning perlu dikemas dalam bentuk yang learner-centric. Saat ini masih sangat sedikit instructional designer yang berpengalaman dalam membuat suatu paket pelajaran e-learning yang memadai

Kekurangan E-Learning
  • Bagi orang yang gaptek alias gagap teknologi, sistem ini belum bisa diaplikasikan
  • Kehadiran guru sebagai makhluk yang dapat berinteraksi secara intens dan langsung dengan para murid telah menghilang dari ruang-ruang elektronik e-learning ini
  • Kelemahan lain dalam e-learning yang sering menjadi pembicaraan, antara lain kemungkinan adanya kecurangan, plagiasi, dan pelanggaran hak cipta melalui copasedit atau copy paste dan edit
  • Pembelajaran dengan menggunakan e-learning juga harus membutuhkan jaringan internet handal
Terus yang paling penting gimana cara gampang bikin e-learning ?

Tidak usah khawatir bagi ibu dan bapak guru. Sekarang teknologi semakin maju. Sudah banyak vendor-vendor yang bergerak di bidang bisnis kemudahan pembuatan e-learning. Di sini ane mencermati ada 5 Media menarik untuk mengembangkan e-learning secara praktis dan mudah dilakukan.

GCMednovation


Sudah berdiri sejak tahun 2010, GCMednovation adalah sebuah bisnis yang bergerak di bidang pembelajaran. Bisnis ini telah memasarkan berbagai produk berupa program yang digunakan di handphone dan komputer untuk melakukan e-learning. Siswa dan guru dapat dengan mudah melakukan pembelajaran, pemantauan pekerjaan siswa, dan evaluasi. Berbagai pelajaran telah disematkan dalam software-software yang dapat didownload di playstore dan appstore. 
Tampilan interface GCMednovation
Prezi
Ya, www.prezi.com. Sudah lumayan terkenal di kalangan civitas akademika. Online software ini sangat berguna banget buat bikin presentasi yang eye-catching dan gak biasa. Kalo cerita dari mbah wikipedia kayak gini nih. Prezi adalah sebuah perangkat lunak untuk presentasi berbasis internet (SaaS). Selain untuk presentasi, Prezi juga dapat digunakan sebagai alat untuk mengeksplorasi dan berbagi ide di atas kanvas virtual. Prezi menjadi unggul karena program ini menggunakan en:Zooming User Interface (ZUI), yang memungkinkan pengguna Prezi untuk memperbesar dan memperkecil tampilan media presentasi mereka.


Prezi digunakan sebagai alat untuk membuat presentasi dalam bentuk linier maupun non-linier, yaitu presentasi terstruktur sebagai contoh dari presentasi linier, atau presentasi berbentuk peta-pikiran (mind-map) sebagai contoh dari presentasi non-linier. Pada Prezi, teks, gambar, video, dan media presentasi lainnya ditempatkan di atas kanvas presentasi, dan dapat dikelompokkan dalam bingkai-bingkai yang telah disediakan. Pengguna kemudian menentukan ukuran relatif dan posisi antara semua obyek presentasi dan dapat mengitari serta menyorot obyek-obyek tersebut. Untuk membuat presentasi linier, pengguna dapat membangun jalur navigasi presentasi yang telah ditentukan sebelumnya.

Prezi pada awalnya dikembangkan oleh arsitek Hungaria bernama Adam Somlai-Fischer sebagai alat visualisasi arsitektur. Misi yang dinyatakan oleh Prezi adalah untuk membuat berbagi ide menjadi lebih menarik, dan Prezi sengaja dibuat untuk menjadi alat untuk mengembangkan dan berbagi ide dalam bentuk visual yang bersifat naratif

Bagi Pak Guru dan Bu Guru yang mau coba, bisa langsung klik di www.prezi.com kemudian sign up dan langsung berkreasi menyenangkan siswa-siswanya. 
Goanimate
Untuk yang ini mungkin masih belum banyak yang tahu. Ada sebuah online software yang sangat powerful untuk membuat media pembelajaran e-learning. Yaps ! www.goanimate.com. Cukup dengan klik alamat itu agan semua sudah bisa merasakan betapa mudahnya membuat sebuah cerita kartu sesuai skenario yang ada di otak agan-agan sekalian. Agan bisa memilih background dan karakter yang sesuai. Kemudian, jika memberikan gerakan tinggal klik saja. Sudah tersedia berbagai macam gerakan lucu-lucu. Pun jika agan pingin nambahin kata-kata atau dialog cukup gampang tinggal direkam. Dan nanti si karakter otomatis mulutnya bergerak sesuai dengan apa yang dikatakan. Sangat, obviously great lah pokoknya. Tetapi, agak susah eksportnya. Karena untuk bisa ekspor ke youtube harus punya member. Tapi kalo ane sih ngakalinnya dengan merekam pake software Camtasia. Just done ! 
Tampilan interface editor Goanimate

Powtoon
Kalo yang ini juga masih another unyu-unyu things di www.powtoon.com buat bikin e-learning. Kalo yang ini agan bisa bikin slideshow movie presentasi dengan lucu. Hmmm, bukan bikin film kayak goanimate sih. Tapi ya slide presentasi aja. Tetapi agan bisa ngasih karakter-karakter unyu yang banyak tersedia. Terus animasi-animasinya juga keren. Bedanya dengan prezi, powtoon hasil kerjaannya dalam bentuk movie. So, ya kayak liat film yang nggak bisa on mouse click pergerakannya. Kalo mau berhenti ya dipause. Just simple kan. Langsung coba aja sensasinya, di powtoon.
Interface editor Powtoon

Moodle
Dari sekian banyak tadi, mungkin yang paling seriud ini nih, moodle. Enggak kayak yang lainnya, kalo moodle ini adalah basis web yang memudahkan untuk membangun jaringan e-learning. Dengan moodle agan dimudahkan dalam hal pembuatan akun guru dan siswa. Terus akun tersebut dapat mengupload tugas dan instruksi. Kemudian, bisa upload tugasnya. Selain itu, juga membuat soal kemudian dikerjakan. Pokoknya udah canggih banget. Tetapi penggunannya juga nggak semudah atas-atasnya itu. Well, ane pas SMA udah ngrasain pake e-learning moodle ini. It helps us lot brooh. 
Bagaimana belajar senang dan senang belajar dengan e-learning ?
Huh ! Sudah dijelaskan semuanya ya tentang e-learning. Ane sendiri pas menggunakan metode e-learning mesti langsung membekas. Karena indra yang digunakan semuanya, ya mata, ya telinga. Well, semoga ulasan ini membantu baik guru maupun siswa semua untuk mewujudkan Indonesia yang lebih well. Belajar senang dan senang belajar dengan e-learning. Dan satu video menarik tentang eratnya hubungan guru dan siswa berikut ini. Terimakasih Guruku !
.