7 Langkah Mendesain Website

7 Langkah Mendesain Website

7 Langkah Mendesain Website
7 Langkah Mendesain Website
Untuk mengimbangi kepopuleran bidang desain web site pada masa sekarang ini, maka ada baiknya kita ketahui tentang persiapan apa saja yang perlu kita lakukan sebelum mendesain website. Mungkin banyak teman-teman yang belum acquainted dengan cara kerja mendesain web site, karena terbiasa dengan desain cetak.
Dalam desain website, kita sebagai desainer tidak diharuskan bisa mem-program desain yang telah kita buat. Tapi tentu saja akan lebih baik jika kita bisa sekaligus mem-program desain kita sendiri, tapi kalau di rasa mem-program sebuah website itu merupakan pekerjaan berat, lebih baik kita berfokus pada interface dan konsep desain terlebih dulu.
Yang patut kita tahu adalah cara berpikir programmer, agar desain yang kita buat masuk akal untuk di wujudkan dalam code. Misalnya, salah satu cara programmer bekerja adalah dengan membuat bagian background terlebih dulu, karena itu desain yang kita buat harus tertata rapih di dalam folder (Photoshop) yang spesifik.
Baiklah, mari kita mulai saja langkah persiapan mendesain website:

1. Tujuan / Goal Website
Setiap desain harus mempunyai tujuan yang jelas dan aim apa yang ingin di raih melalui website tersebut. Jika itu website portfolio, tentukan tujuan nya, apakah untuk mendapatkan projek baru? melakukan private branding atau untuk menjadi semacam katalog on-line hasil kerja kita?
Dengan tujuan yang jelas maka kita akan dengan mudah menemukan konsep dan gaya desain yang pas. Hindari tujuan untuk tampil keren.

2. Sitemap
Sitemap merupakan bagian yang sangat vital, karena akan menjadi gambaran alur informasi yang jelas mengenai web site yang akan kita buat. Tentukan navigasi dan fitur yang di perlukan di tahap ini dan buang fitur yang tidak efektif. Kalau tujuan web site sudah jelas, maka kita bisa berfokus pada tujuan itu dan tidak memasukkan fitur yang kurang penting, seperti chat box atau ruang iklan banner misalnya (sungguh aneh kalau di web portfolio ada banner iklan).

3. Sketsa / Wireframe
Supaya tidak tersesat di kanvas kosong Photoshop, lebih baik kita merancang terlebih dulu di atas kertas. Langkah ini perlu untuk menghindari kerja dua kali di Photoshop. Bisa di bayangkan waktu yang terbuang ketika membuat background atau tombol terlihat bercahaya dan web 2.zero banget! tapi ternyata letak dan ukurannya kurang tepat.
Tahap ini sangat perlu, terlebih jika kita berurusan dengan website yang mempunyai alur informasi yang kompleks. Dengan sketsa kita dapat menciptakan berbagai kemungkinan structure dengan cepat. Dan kalau kita bekerja dengan klien, mereka lebih senang kalau kita memulai projek dan memperlihatkan hasil sketsa kita sebelum melangkah ke tahap ending di Photoshop. Ini bisa menjadi jalan untuk melibatkan klien secara aktif di dalam projek tanpa membuat kita kesal (karena untuk merubah hanya perlu menghapus sketsa saja).

4. Resolusi 72 Dpi & Warna RGB
seventy two Dpi adalah resolusi standar untuk tampilan di monitor (jangan pernah membuat desain website di resolusi one hundred dpi sekalipun, karena ukuran asli nya akan menjadi besar juga). Dan gunakan warna RGB yang memang di khususkan untuk monitor. Well, langkah ini adalah langkah dasar yang tidak boleh di langgar, jadi jangan lupa teman :)

5. Lebar Konten Website Maksimal 960 Pixel
Seheboh apapun desain yang kamu buat, jaga area konten (teks, foto dll) agar jangan melebihi lebar 960 Pixel. Ini karena standar monitor orang awam masih berkisar di resolusi 1024 x 768. Untuk bagian background picture mungkin perlu untuk melebihi lebar 960 pixel ini dengan tujuan supaya background terlihat rapih dan tidak terpotong jika di buka di monitor yang lebar seperti 1360 x 768 pixel atau lebih.

6. Gunakan Grid System
Grid bukanlah suatu pembatasan kreatifitas terhadap desain. Grid di ciptakan untuk mempermudah kita menjaga konsistensi format dari halaman satu ke halaman yang lain. Selain itu gird juga membantu programmer yang akan menslicing desain kita di photoshop.
Biasakan menggunakan 960 Grid System, karena sudah merupakan standar di jaman sekarang ini. Jika kamu tidak mau menggunakan grid yang sudah ada, silakan gunakan grid kamu sendiri. Yang terpenting lebar space konten tidak boleh melebihi 960 pixel.

7. Manajemen Folder & Layer di Photoshop
Biasakan untuk membuat folder di bagian-bagian penting sebuah web site, misalnya, folder header, folder physique, folder sidebar, folder footer. Sebenarnya nama folder nya bisa terserah kamu, yang penting di namakan dan masing-masing layer yang termasuk ke dalam satu bagian/section di satukan ke dalam satu folder.
Jangan lupa juga untuk menamakan setiap layer, sehingga akan mudah jika kita ingin mengedit desain kita nanti dan tentu saja ini sangat menolong programmer yang bekerjasama dengan kita.

Kesimpulan 
7 langkah di atas adalah langkah awal supaya kita terbiasa mendesain dalam keadaan yang terorganisir (khususnya desain web site). Karena kita tahu terkadang kita tidak bisa menyelesaikan suatu projek sendirian, dalam hal ini mungkin kita butuh teman programmer, jadi supaya code yang di hasilkan juga rapih, kita sebagai desainer juga harus memberikan �file mentah� yang rapih. Demikian artikel tersebut kami sajikan, semoga bermanfaat bagi Anda.
Kami, Village Hoster dapat membantu membangun dan mengembangkan website Anda menjadi populer dengan memberikan layanan Online Promoting Agency untuk membangun Branding dan Communication web site Anda secara online, meliputi pemasangan iklan di berbagai media online, Search Engine Advertising, Social Media Advertising and marketing, serta pengembangan konsep viral advertising. Kami juga memberikan banyak keuntungan, seperti Free Area, Free Template Design dsb.
.